Assalamualaikum Wr Wb
Hallo kawan, mungkin ini berbeda dari artikel sebelumnya karena saya berjanji akan membuat artikel Sejarah Indonesia (di Perkenalan Diri), dan dibuatlah artikel Sejarah Indonesia yang pertama yaitu Sejarah Gedung Pusat POS Indonesia ini, Yups sebelumnya saya datang ke Gedung POS Ini untuk mengerjakan Tugas sejarah, karena saya suka dengan Sejarah, saya memiliki Ide untuk memasukan tugas saya ini ke dalam Blog supaya banyak orang tau juga wkwkkwkw.
Oke Langsung Aja, First
Jadi, pada masa pemerintah Kolonial Hindia Belanda, pemerintah mempunyai rencana memindahkan pusat Pemerintah Hindia Belanda dari Batavia (Jakarta) ke Bandung. rencana tersebut terjadi pada jaman pemerintahan Gubernur J.P. Graaf Van Limburg Stirum, yang memerintah pada tahun 1916 – 1921.
J.P. Graaf Van Limburg Gubernur Jendral Hindia Belanda. |
alasan pemindahkan tersebut adalah berdasarkan usulan dari H.F Tillema, seorang ahli kesehatan lingkungan dari Semarang. Menurut dia Batavia tidak layak menjadi Ibukota karena kota tersebut berudara panas, kurang sehat dan tidak nyaman.
Untuk merealisasikan rencana itu , dibangunlah Gedung Sate sebagai pusat Kolonial Hindia Belanda. sejumlah instansi atau departemen pemerintah, di pindahkan dari Batavia ke Bandung, pusat perkantoran instansi sipil dan departemen pemerintahan itu menempati Lokasi Gedung Sate.
Potret Gedung Sate Dan Kantor Pos Pusat Indonesia. |
Sayang, rencana pemindahan tersebut akhirnya tidak terealisir karena terjadinya resesi (maleise) yang menimpa perekonomian dunia pada tahun 1930 – an.
Gedung Pusat Pos Indonesia
Gedung PTT yang sekarang menjadi Kantor Pusat Pos Indonesia terletak di Jalan Cilaki no 73 Bandung tepatnya di sayap timur Gedung Sate, landmark Kota Bandung, yang kini menjadi tempat pemerintahan Provinsi Jawa Barat.
Potret Saya pada saat di depan Kantor Pos Pusat Indonesia. |
Gedung yang menjadi bagian dari Gedung Sate dengan luasnya 706m2 ini peletakan batu pertamanya dilakukan pada tanggal 27 Juli 1920 oleh Johanna Catherine Coops, putri sulung dari Walikota Bandung saat itu, B.Coops, bersama Petronella Roelefsen yang menjadi wakil Gubernur Jendral J.P Graaf Van Limburg Stirum. Gedung yang dirancang oleh J.Berger dan Leutsgeboulwdienst, dibantu Oleh Dr. Hendrik Petrus Berlage, seorang maesto belanda di bidang arsitektur, baru dibuka pada tahun 1931.
B.Coops Walikota Bandung tahun 1920 – 1921. |
Dr Hendrik Petrus Berlage Maestro belanda di bidang arsitektur. |
Pada masa revolusi Indonesia, perjuangan untuk merebut Gedung ini menjadi kisah yang sangat Heroik, pada saat itu, Jepang telah menyatakan takluk kepada Amerika dalam perang dunia – II, Jepang punya kewajiban untuk menjaga kondisi status quo yang berarti menjaga keadaan sekarang seperti keadaan dahulu. di seluruh wilayah yang telah dijajah sampai tibanya sekutu mengambil alih kekuasaan.
Para pemuda yang terdiri dari Angkatan Muda Pos Telepon dan Telegrap (AMPTT) Yang dipimpin oleh Soetoko dan pejabat tinggi PTT, Mas Soeharto dan R.Dijar, menuntut kesedian Jepang untuk segera menyerahkan kekuasaan atas PTT.
Bpk. Soetoko Panglima AMPTT. |
Mas Soeharto Pejabat Tinggi PTT. |
R.Dijar Pejabat Tinggi PTT. |
Akhirnya pada tanggal 27 September 1945, dengan terpaksa Jepang menyerahkan Gedung tersebut Kepada AMPTT. Mulai hari itu penguasaan atas asset dan operasional PTT Di Indonesia oleh bangsa Indonesia sendiri. karena pentingya peristiwa tersebut, maka setiap tanggal 27 September Ditetapkan sebagai Hari Bhakti Postel.
Yups, mungkin cukup sekian artikel yang saya tulis, dan untuk Jika ada yang bertanya
Kenapa itu di Fill warna hitam ? Itu adalah Poin – Poin yang dapat kalian pelajari, Jangan lupakan Sejarah dan Budaya Indonesia karena dengan itu kita bisa hidup seperti saat ini, Keep It Up And Thanks :D.
Wassalamualaikum Wr Wb
See U In The Next Content Bye Bye !!!
Wah aku beberapa kali ke Bandung, belum mampir ke kantor pos nya . Pasti seru ya
Wah, luar biasa Ka, lain kali main – main ke tempat ikonik di Bandung, Ka.